Rumah PM Yaman Dikepung

Jakarta, Aktual.co —Dituduh akan melakukan kudeta, rumah Perdana Menteri Yaman, Khalid Bahah di Ibu Kota Sanaa telah dikepung pejuang Syiah Houthi, Senin (19/1). Juru bicara pemerintah Rajih Badi mengatakan, kediaman Bahah di telah dikepung, Senin (19/1), meski gencatan senjata sudah dicapai oleh kedua belah pihak yang bertikai di Sanaa. 
Bahah tinggal di Tahrir Square sejak dia diangkat sebagai perdana menteri pada bulan Oktober. Seperti yang dikutip aljazeera, para pejuang bersenjata berat mengepung semua tiga pintu masuk ke kediaman di pusat kota. Badi mengatakan, agresi terhadap pejabat senior terjadi meski gencatan senjata, yang diterima dalam pertemuan pada hari Senin antara wakil dari Houthi dan pertahanan Yaman dan menteri dalam negeri. 
Gencatan senjata diikuti oleh pertempuran tentara Yaman dan pejuang Houthi yang dimulai pada Senin pagi di dekat istana presiden dan dengan cepat menyasar ke daerah-daerah strategis lainnya di Sanaa. Al Jazeera melaporkan, gencatan senjata kedua kubu itu harus ditangani dengan hati-hati, karena ada defisit kepercayaan antara Houthi dan pemerintah. 
Hakim al-Masmari, editor-in-chief dari surat kabar Yaman Post mengatakan, pertempuran Senin di Sanaa lebih intens dibandingkan dengan apa yang terjadi ketika Houthi menguasai kota pada bulan September.  “Kekacauan ini adalah pertama dari jenisnya,” katanya kepada Al Jazeera. 
Saksi mata mengatakan, senjata api berat sangat terdengar ketika menghujam di sekitar istana presiden. Warga sipil di wilayah tersebut melarikan diri dan terlihat jelas kepulan asap hitam naik di atas istana. Petugas medis mengatakan sedikitnya dua orang tewas dan 14 lainnya luka-luka sebagai sirene ambulans meraung di seluruh Sanaa.  “Pihak ketiga yang terlibat”
Nadia Sakkaf, menteri informasi Yaman mengatakan konvoi Houthi juga telah diserang. Dalam hal ini dia meniali ada pihak ketiga yang terlibat. Namun demikian, dia tidak menjelaskan siapa yang menyerang konvoi tersebut. 
Laporan: Wisnu Yusep