Jakarta, aktual.com – Rumah Sahabat Desa merupakan sebuah wadah yang hadir sebagai solusi & wahana kolaborasi antara kehidupan kota dengan kehidupan pedesaan, di mana persahabatan dan kekerabatan dapat terus dibangun, dibina dan terus di kembangkan. Berawal dari Program Laku Pandai yang digalakkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, kami merupakan mitra yang ditunjuk oleh salah satu Bank Swasta di Indonesia, secara intensif memberikan penyuluhan pengelolaan dan peluang keagenan. Rumah Sahabat Desa terus melibatkan seluruh komponen masyarakat desa dalam literasi keuangan dan pemberdayaan ekonomi pedesaan. Hingga saat ini (akhir tahun 2019) kami hadir di 12 Kabupaten yang ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kuningan, Cirebon, Ciamis, Majalengka, Tasikmalaya, Banjar, Demak, Jepara, Kudus, Grobogan, Wonogiri, Gunung Kidul. Perjalanan kami hingga saat ini sudah membantu Bank Swasta tersebut dalam kegiatan literasi keuangan kepada kurang lebih 329.000 peserta, termasuk di dalamnya membantu pengelolaan 144.977 nasabah, dan 2.155 agen.
Rumah Sahabat Desa terbuka bagi masyarakat yang ingin mendapat akses pengetahuan atau peluang lainnya di bidang ekonomi, sosial, dan budaya, karena kami percaya pengetahuan dan terapan terbaik untuk dibagikan dan disinergikan. Tahun 2019 kami bersinergi dan berkolaborasi dengan platform jual beli online yang ada di Indonesia yaitu Blibli.com dan Shopee Indonesia untuk mengembangkan kewiarusahaan digital dengan mengadakan literasi digital (Trend Digital, UKM Goes To
Online, serta potensi berjualan secara online). Literasi digital ini dalam rangka menaikkelaskan UMKM dan memperluas jaringan pemasaran produk melalui E-Commerce.
Selain itu Rumah Sahabat Desa, dalam upayanya terus mengembangkan ekosistem perekonomian desa, juga menjalin kerja sama dengan Eidara Matadata Presisi untuk mengembangkan sektor pertanian dengan memanfaatkan teknologi drone untuk produktivitas pertanian di Kuningan, Jawa Barat. Menggunakan keahlian yang dimiliki oleh Tim Eidara dalam mengolah dan menyajikan data serta pemanfaatan teknologi drone untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
Dari data yang sudah di ambil Tim Eidara, akan mengolah dan menyajikan data sebagai referensi dan informasi. Dari data tersebut akan muncul gambar/citra lahan yang visualkan menjadi tiga bagian warna, merah, kuning, dan hijau. Dimana masing masing warna memiliki arti tersendiri, hijau berarti tanaman itu sehat atau cukup unsur hara/pupuk, kuning ada indikasi kekurangan unsur hara/pupuk, dan merah indikasi tanaman rusak. Dengan begitu pada bagian lahan yang memiliki kecenderungan kekurangan pupuk atau potensi serangan hama dan penyakit petani dapat mengantisipasi dan mencegah potensi kerusakan tanaman yang disebabkan oleh hama atau penyakit. Selain itu penggunaan drone dapat mempermudah petani atau penyuluh pertanian dalam melakukan pengamatan pertumbuhan tanaman dengan skala yang lebih luas dan lebih presisi serta akurat, serta memiliki history dan track record dari lahan garapan mereka.
Seiring dengan berjalannya waktu melalui keseharian tim Rumah Sahabat Desa dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya, seperti bertemu pejabat desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat desa lainnya. Kami mendapatkan banyak masukan dan menilai bahwa desa harus mulai memanfaatkan teknologi untuk mendukung kemudahan kegiatan keseharian, yang pada akhirnya juga menunjang ekosistem perekonomian.
Maka dari itu Rumah Sahabat Desa pada tahun ini meluncurkan sebuah teknologi berupa aplikasi dengan nama “Warung Desa”. Dimana saat ini di aplikasi tersebut sudah dapat digunakan untuk bertransaksi PPOB (pulsa, paket data, pln, bpjs, pdam, voucher game), Perbankan (transfer ke bank, asuransi mikro). Beberapa manfaat seperti kemudahan transaksi, memberikan peluang usaha kepada masyarakat desa dalam usaha keagenan Warung Desa, kami percaya akan banyak memberikan nilai tambah.
Sebagai pengembangan kedepannya, aplikasi ini juga juga kami arahkan sebagai market place yang menghubungkan desa dan kota. Masyarakat desa bisa membeli produk dari kota dan menjual hasil produk mereka ke kota, demikian juga sebaliknya, lagi-lagi membuat perekonomian semakin dinamis. Ditambah lagi dengan produk-produk keuangan mikro lainnya, seperti asuransi mikro, reksadana mikro untuk mendukung inklusi layanan keuangan.
Selain pengembangan produk untuk semakin melayani kebutuhan masyarakat, tahun 2020 ini Rumah Sahabat Desa menargetkan untuk mengakuisisi 20.000 agen untuk menjalankan Wardes yang tersebar di 23 Kabupaten yaitu Kuningan, Cirebon, Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya, Banjar, Grobogan, Gunung Kidul, Demak, Jepara, Kudus, Wonogiri, Pati, Rembang. Serta Garut, Sumedang, Kabupaten Bandung, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Sragen, Ngawi, Indramayu dengan target minimal 12juta transaksi. Semua ini untuk membawa kemudahan kegiatan ekonomi ke daerah rural yang sudah dirasakan di masyarakat urban, dan pada akhirnya mendukung ekosistem perekonomian.
Berdasarkan prinsip “Dari Kita, Untuk Kita, Rumah Sahabat Desa terbuka bagi kontribusi dari pihak masyarakat dalam konteks pemberdayaan dan kebermanfaatan bagi semua pihak, serta dapat menciptakan ekosistem perekonomian desa.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin