Jakarta, Aktual.com – Maraknya sejumlah rumah sakit yang menghentikan layanan terhadap pasien yang mengantongi kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadi kendala bagi masyarakat sebagai pengguna layanan kesehatan.
Kondisi tersebut dianggap menyulitkan pasien karena mengurangi pilihan fasilitas kesehatan.
Namun demikian, situasi perkembangan terkait BPJS Kesehatan itu tak memengaruhi komitmen PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) dalam memberikan layanan kesehatan terbaik bagi para peserta BPJS Kesehatan.
Layanan terhadap peserta BPJS Kesehatan merupakan bagian dari dukungan Siloam terhadap program pemerintah yang tercakup dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Publik bisa melihat komitmen kami dalam melayani peserta BPJS Kesehatan. Hingga saat ini tidak ada rumah sakit di bawah bendera Siloam yang putus kontrak dengan BPJS Kesehatan,” tandas Corporate Secretary SILO, Jimmy Rambing, di Jakarta, ditulis Rabu (9/1).
Bahkan, kata Jimmy, perseroan juga terus melakukan ekspansi layanan terhadap para peserta BPJS Kesehatan melalui pengembangan kerjasama dengan lebih banyak rumah sakit Siloam dan pembukaan klinik-klinik di bawah bendera Siloam.
“Selain jaringan Rumah Sakit Siloam, Lippo Group juga mengembangkan jaringan Siloam Clinic yang menjadi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) BPJS Kesehatan. Klinik-klinik ini kami targetkan terus bertambah untuk melayani peserta BPJS Kesehatan,” tambah Jimmy.
Menurutnya, SILO sebagai pengelola rumah sakit Siloam memastikan kerjasama dengan BPJS Kesehatan akan tersus berlanjut.
“Yang pasti, saat ini hampir semua rumah sakit Siloam sudah bisa menggunakan BPJS. Kami juga yakin Siloam memiliki pengalaman bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang baik dan kehadiran Siloam akan mendukung pelayanan BPJS Kesehatan,” yakin Jimmy.
Hingga saat ini, SILO telah mengelola sebanyak 33 rumah sakit di 24 kota dan 16 klinik di 8 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan memiliki 6.800 kapasitas tempat tidur dan didukung 2.700 spesialis dan dokter umum serta 10.000 perawat dan staf pendukung.
Tahun ini, perseroan juga merencanakan modernisasi peralatan medis. SILO menyiapkan investasi sebesar Rp1 triliun pada tahun ini yang akan digunakan untuk peremajaan medical equipment, pengadaan medical equipment baru dan merampungkan konstruksi rumah sakit baru.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin