Jakarta, Aktual.com — Anjloknya nilai tukar rupiah hingga menembus angka Rp14.006 per dollar AS, memunculkan tanggapan berbagai pihak.
Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Thohir menganggap pemerintahan Jokowi telah gagal mengahadapi persoalan ekonomi bangsa saat ini. Rupiah yang terus melemah menandakan pemerintah tidak berhasil mengendalikan kondisi perekonomian yang kian memburuk.
“Konsep ekonomi yang ditawarkan kabinet Jokowi tidak menjawab keinginan pasar, jadi Jokowi telah salah konsep ekonomi,” ujar Hafisz di DPR, Jakarta, Senin (24/8).
Pemerintahan Jokowi harus secepatnya melakukan konsolidasi terkait persoalan ini.
“Segera percepat ‘government capital expenditure’. Jangan lelet seperti sekarang ini, masak serapan anggaran saja sudah mau akhir Agustus masih belum separuhnya? Kalau pemerintah tidak segera, maka ekonomi kita makin tidak akan berdaya,” cetusnya.
Politisi PAN ini menambahkan, aturan dan kebijakan pemerintah banyak yang tidak dijalankan atau tidak sesuai dengan jawaban pasar.
“Lihatlah IHSG hari ini sudah mendekati 4.000, sementara rupiah tembus 14.000. Kebijakan yang dikeluarkan kelihatan sangat panik,” tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, dengan lambatnya capital expenditure, pemerintah membuat kepercayaan pasar menurun.
“Ini tergambar dari capital flight yang telah terjadi di IHSG di BEJ, inilah yang membuat menurunnya investasi yang masuk, baik dari penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing, karena pasar takut masuk,” jelasnya.
Selain itu, hal ini juga akan melemahkan perindustrian. Akhirnya daya beli masyarakat ikut lemah, terutama di sektor konsumsi.
“Jokowi harus lakukan rembuk nasional. Karena yang terancam sekarang ini bukan saja posisi politis presiden, namun masalah perut anak bangsa ikut terancam. Lihatlah daging ayam saja sudah naik tinggi, tempe untuk rakyat saja masih dibeli dengan US Dollar, Bagaimana mau bicara ketahanan pangan nasional.”
Artikel ini ditulis oleh: