Jakarta, Aktual.com — Direktur Sustainable Development Indonesia Drajad Wibowo mengatakan masalah krisis ekonomi bisa diantisipasi asalkan pemerintah berani meyakinkan dan mengambil tindakan untuk memperbaiki keadaan. Namun, pasar menilai Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tidak berani mengambil resiko.
“Masalah ini bisa diantisipasi. Sekarang pelemahan rupiah tidak bisa dihindarkan. Tapi rupiah ini merupakan mata uang yang kinerja nya terburuk setelah ringgit. Paling jelas (negara tetangga) menganggap pemerintah terlena. Kemenkeu dalam tahap pengingkaran seolah-olah nggak ada masalah. Jadi ini masalah kepercayaan,” ujar Drajad di Cikini, Jakarta, Sabtu (29/8).
Selain itu, Drajad melihat dari perilaku Gubernur Bank Indonesia karakternya bila sesuatu yang tidak mungkin maka tidak ingin memenangakan peperangan uang.
“Jadi kasarnya tidak mau garami laut. Dalam moneter perilakunya sudah bisa dibaca market,” cetusnya.
Oleh karena itu, lanjutnya Menkeu sebagai otoritas fiskal pemerintah dianggap tak akan melakukan sesuatu kebijakan yang berarti untuk mengatasi masalah rupiah.
“Jadi market pun beranggapan begitu,” tandasnya
Artikel ini ditulis oleh:
Eka