Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat sebesar empat poin menjadi Rp13.472 dari posisi semula sebesar Rp13.476 per dolar Amerika Serikat (AS).
“Sejumlah sentimen positif domestik menjaga pergerakan rupiah terhadap dolar AS,” kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (17/10).
Ia mengatakan bahwa survei Bank Indonesia terkait meningkatnya permintaan kredit dari 13 sektor, pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2017 dapat menyentuh 5,4 persen, hingga data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2017 mengalami surplus direspon positif pelaku pasar uang.
Ia mengemukakan bahwa Bank Indonesia melalui surveinya menyebutkan 13 sektor itu diantaranya pertanian, perikanan, pengolahan, listrik (gas dan air), konstruksi, perdangangan besar dan eceran, penyediaan akomodasi (dan penyediaan makan minum), transportasi (pergudangan dan komunikasi).
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada bulan September 2017 neraca perdagangan Indonesia mengantongi surplus senilai 1,76 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
“Berbagai sentimen positif dari dalam negeri diharapkan dapat tetap bertahan untuk menjaga laju rupiah untuk melanjutkan kenaikannya,” tuturnya.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pelaku pasar diharapkan tetap waspada di tengah kondisi katalunia yang kembali memanas, kondisi Eropa yang kurang kondusif dapat membuat dolar AS kembali terapresiasi dan berpengaruh ke kawasan Asia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid