Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS (USD) memang di awal pekan ini dibuka menguat. Namun trennya, Rupiah masih dalam titik pelemahan. Sehinnga pelaku pasar diminta jaris hati-hati.
Mengutip Bloomberg hari ini, Rupiah dibuka di angka Rp13.584. Atau menguat 25 poin dari level penutupan akhir pekan lalu di posisi Rp13.609.
Menurut analis pasar uang Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, kondiso perdagangan pada hari ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya dimana laju Rupiah masih cenderung mengalami pelemahan.
“Kurang mampunya Rupiah menyerap sentimen positif dari dalam negeri mengurangi momentum untuk berbalik menguat meski laju USD sempat melemah terhadap laju JPY dan EUR sebelumnya,” kata Reza di Jakarta, Senin(30/10).
Kali ini, dengan adanya sentimen penurunan laju EUR seiring dengan langkah ECB yang bernada dovish dimana akan memperpanjang program pembelian aset meski dengan jumlah yang turun bertahap dan adanya kisruh antara Pemerintahan Spanyol dan Catalonia. Ini meningkatkan pergerakan USD. Sehinga rupiah masih berpotensi lanjutkan pelemahan.
“Pergerakan Rupiah yang menyentuh level psikologisnya kembali membuka peluang pelemahan seiring tidak mampunya Rupiah dalam menyerap sentimen positif,” kata dia.
Belum adanya sentimen positif masih membuka pelemahan lanjutan pada Rupiah di perdagangan hari ini.
“Sehingga dikhawatirkan dapat membuat Rupiah kembali terdepresiasi. Namun demikian, diharapkan pelemahan yang ada dapat lebih terbatas agar Rupiah tidak kehilangan momentum pembalikan arah,” harap Reza.
Unruk itu, kata dia, pelaku pasar tetap harus mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan Rupiah.
“Dengan ko disi demikian, diperkirakan laju support Rupiah akan bergerak dengan kisaran 13.645 dan resisten rupiah di level 13.573,” ujar dia.
Pewarta : Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs

















