Karyawan penukaran mata uang asing menunjukkan mata uang dolar dan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (9/11). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada saat jeda siang ini kian terpuruk di zona merah. Rupiah ditutup terapresiasi tipis 0,02% atau 2 poin ke level Rp13.084 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.058 – Rp13.099 per dolar AS. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta dibuka melemah 79 poin menjadi Rp13.467, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.388 per dolar AS.

“Rupiah kembali melemah walaupun aliran keluar dana asing sedikit mereda. Prospek rupiah dalam jangka pendek masih akan cenderung tertekan oleh situasi global,” kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Rabu (21/12).

Rangga Cipta mengatakan bahwa fokus pelaku pasar cenderung kepada kebijakan Donald Trump yang baru akan dilantik pada pertengahan Januari 2017 nanti. Kebijakan yang mendukung laju pengetatan suku bunga bisa menjadi sentimen negatif di pasar global, termasuk di Indonesia.

Kendati demikian, lanjut dia, harga minyak yang masih menguat memanfaatkan momentum pemangkasan produksi anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dapat menjaga fluktuasi kurs komoditas seperti rupiah stabil.

“Konsistensi kenaikan harga komoditas bisa menjaga tren mata uang domestik,” katanya.

Di sisi lain, Rangga mengatakan bahwa meski dalam jangka pendek pelemahan rupiah bisa bertahan, daya tarik imbal hasil tinggi surat utang negara (SUN) serta harapan membaiknya pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan harga komoditas bisa mengembalikan sentimen positif terhadap rupiah di jangka menengah.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka