Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini dibuka menguat. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index  pada Selasa (17.3), rupiah dibuka menguat 0,25% ke Rp13.212 per dolar AS, setelah pada penutupan perdagangan kemarin,  Senin (16/3), rupiah berakhir melemah 0,3% ke Rp13.245 per dolar AS.

Bahkan sesaat setelah pembukaan BEI, rupiah sempat menguat 0,42% ke Rp13.190 per dolar AS. Analis Institute Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto pada Selasa (17/3) mengatakan, laju rupiah berpotensi mengalami sedikit penguatan seperti laju IHSG, karena adanya surplus neraca perdagangan Februari yang mencatat surplus USD0,74 miliar.

“Faktor pendorong Rupiah sedikit menguat, sama seperti IHSG yang lebih mengarah kepada faktor internal. Karena adanya surplus neraca perdagangan Februari yang mencatat surplus USD0,74 miliar,” tuturnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2015 surplus sebesar USD738,3 juta. Data BPS mencatat, surplus ini didapat dari angka ekspor sebesar USD12,29 miliar. Sementara itu, impor sebesar USD11,55 miliar. Sedangkan sektor nonmigas surplus USD564,2 juta dan migas USD174,1 juta.

Kendati sentimen tersebut dapat memberikan sentimen positif, kata Eko, rupiah masih mewaspadai adanya potensi pelemahan. “Tetapi adanya rilis BI rate dan The Fed diharapkan dapat memberikan kesempatan pada Rupiah untuk menguat meskipun hanya sedikit,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: