Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pagi ini berada di posisi stagnan, di level Rp12.969 per dolar AS, setelah penutupan perdagangan kemarin, Selasa (3/3), Rupiah ditutup di level 12.968 per dolar AS.
Pada perdagangan pagi ini, sebagian besar mata uang Asia ditransaksikan melemah terhadap dolar AS. Dari 11 mata uang Asia, hanya dua mata uang melemah yakni ringgit dan rupee, dan dua stagnan yakni dolar Hong Kong dan rupiah di level Rp12.969 per dolar AS pada pukul 09.04 WIB. Sementara itu, enam mata uang lainnya menguat dipimpin oleh yen sebesar 0,15%.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada mengatakan laju rupiah sempat kembali mengalami kenaikan meski tipis pasca mengalami pelemahan di awal. “Tampaknya penguatan dolar AS dalam beberapa hari terakhir dimanfaatkan pelaku pasar untuk profit taking,” kata Reza dalam risetnya.
Apalagi, lanjutnya, dengan adanya rilis negatif dari construction spending dan ISM manufacturing PMI yang mengalami penurunan sehingga berimbas pada melemahnya dolar AS sehingga rupiah pun dapat memanfaatkan kondisi tersebut sebagai berkah untuk menguat.
Laju rupiah berada di atas target level resisten 12.987. “Penguatan yang terjadi dimungkinkan hanya sementara dengan memanfaatkan momentum melemahnya dolar AS. Meski kami berharap akan adanya penguatan lanjutan, namun tetap mewaspadai pelemahan lanjutan,” kata Reza.
NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memprediksi kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada hari ini, Rabu (4/3/2015) bergerak di kisaran Rp12.960-Rp 13.075.
Artikel ini ditulis oleh:

















