Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi masih melanjutkan penguatan pada awal pekan dipengaruhi sentimen rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Rupiah bergerak menguat 9 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.290 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.299 per dolar AS.
“Pergerakan rupiah masih sangat dipengaruhi oleh kondisi global. Penguatan rupiah kemarin lebih disebabkan oleh penurunan indeks USD (DXY) ke bawah level 96,” kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya di Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, data ketenagakerjaan non pertanian atau Non Farm Payroll (NFP) pada Desember 2021 tercatat sebanyak 199.000 pekerjaan, lebih rendah dari proyeksi pasar 422.000 pekerjaan.
Pelaku pasar terlihat khawatir akan adanya efek dari perubahan inflasi apabila kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Fed tidak diikuti dengan data NFP yang solid.
“Sementara itu dari dalam negeri masih belum banyak sentimen yang mampu menopang rupiah,” ujar Rully.
Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Senin (9/1) mencapai 454 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,27 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 7 kasus sehingga totalnya mencapai 144.136 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 244 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,12 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 6.311 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 170,54 juta orang dan vaksin dosis kedua 117 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rully mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.283 per dolar AS hingga Rp14.368 per dolar AS.
Pada Senin (10/1), rupiah ditutup menguat 52 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.299 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.351 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi