Jakarta, Aktual.co — Adanya rilis penurunan indeks HSBC manufacturing PMI Tiongkok tidak direspon negatif oleh Yuan. Pasalnya, diasumsikan akan adanya langkah dari pemerintah untuk dapat mengatasi perlambatan tersebut sehingga laju Yuan pun dapat bergerak naik dan berimbas pada berbalik naiknya laju Rupiah.”Di sisi lain, berkurangnya kekhawatiran akan kenaikan lebih cepat dari Fed rate seiring belum membaiknya data-data di AS turut membuat kenaikan laju dolar AS tertahan sehingga dapat dimanfaatkan Rupiah untuk berbalik naik,” ujar Kepala Riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.Pada Jumat (24/4) Reza memprediksikan laju Rupiah berada di atas target level resisten 12.947, yakni Rp12.945-12.936 (kurs tengah BI). Menurutnya, penguatan tersebut belum cukup kuat untuk mengkonfirmasi penguatan lanjutan.”Namun tentu kami berharap akan adanya penguatan lanjutan dari Rupiah tersebut. Tetap cermati dan antisipasi terhadap sentimen-sentimen yang membuat pelemahan masih berlanjut,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
















