Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, bergerak melemah sebesar 30 poin menjadi Rp12.990 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.960 per dolar AS.
Analis pasar modal menilai munculnya ekspektasi melambatnya data ekonomi AS yang hanya bersifat sementara menjadi salah satu pendorong bagi dolar AS untuk kembali menguat.
“Dolar AS kembali pulih setelah sempat mengalami tekanan terhadap rupiah dalam beberapa hari terakhir, sebagian pelaku pasar uang kembali berpandangan bahwa pasar tenaga kerja AS dapat kembali membaik,” ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (7/4).
Saat ini, lanjut dia, pelaku pasar sedang menanti pada data laporan jumlah lowongan pekerjaan di AS yang dibuka selama bulan Februari 2015, hasil data itu berpeluang menjadi penggerak pasar uang ke depannya.
“Analis memperkirakan jumlah lowongan lebih tinggi sedikit dibandingkan laporan bulan Januari yang sebesar lima juta. Data yang lebih bagus dari prediksi bisa mendorong dolar AS,” katanya.
Namun, menurut dia, bila muncul data ekonomi Amerika Serikat yang di bawah ekspektasi, maka bisa mendorong dolar AS melemah kembali. Karena hal itu itu memberikan peluang penundaan kenaikan tingkat suku bunga acuan AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (7/4) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.982 dibandingkan hari sebelumnya, Senin (6/4) di posisi Rp12.942 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















