Jakarta, Aktual.com — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup menguat 56 poin menjadi Rp13.250 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.306 per dolar AS.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Selasa (23/6) mengatakan bahwa munculnya harapan penyelesaian utang Yunani dengan para krediturnya meredam kekhawatiran pelaku pasar uang global. Situasi yang terbilang positif itu menjadi salah satu penopang mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah untuk bergerak menguat terhadap dolar AS.
“Optimisme di kalangan pelaku pasar uang bahwa kesepakatan ‘bailout’ sudah dekat sehingga sebagian pelaku pasar mulai mengambil posisi untuk masuk ke beberapa mata uang di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut dia, Bank Indonesia yang memprediksi perekonomian pada kuartal II tahun ini lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya menambah sentimen positif bagi mata uang rupiah.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia itu seiring dengan penyerapan anggaran pemerintah yang membaik untuk investasi, diperkirakan pada kuartal III dan IV perekonomian domestik akan kembali tumbuh,” katanya.
Ia meyakini bahwa pada kuartal III hingga IV tahun ini akan ada percepatan penyerapan anggaran yang dapat membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (23/6) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.316 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.318 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka