Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore menguat seiring pelaku pasar mencermati arah kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).

Rupiah ditutup menguat 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.948 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.965 per dolar AS.

“Pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan suku bunga The Fed dan kekhawatiran resesi global,” kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi di Jakarta, Kamis (26/1).

Rully mengatakan The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) pada Februari 2023, namun kenaikannya dinilai masih kurang agresif dibanding dengan rencana kenaikan bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB).

Untuk faktor internal pelaku pasar masih mencermati implementasi dari kebijakan devisa hasil ekspor yang dirilis Bank Indonesia (BI). Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 24/18/PBI/2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 21/14/PBI/2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dan Devisa Pembayaran Impor (DHE dan DPI).

Penerbitan aturan baru tersebut dilatarbelakangi dengan pertimbangan untuk mendukung implementasi kebijakan moneter BI dalam memperkuat kestabilan nilai tukar rupiah melalui penguatan pengaturan DHE guna memastikan DHE, khususnya dari komoditas Sumber Daya Alam (SDA), dapat ditempatkan dalam pasar keuangan domestik secara berkesinambungan.

Selain itu pemerintah sedang membahas rencana untuk mewajibkan eksportir menyimpan DHE di dalam negara selama tiga bulan. Pemerintah sedang merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.

Aturan jangka waktu penyimpanan DHE tersebut dikabarkan akan tertuang dalam revisi terbaru PP terkait DHE. Bank Indonesia juga akan mengeluarkan Peraturan BI (PBI) terkait insentif penyimpanan DHE di industri dalam negeri.

Di samping itu, Rully mengatakan hasil investasi Indonesia yang positif memberikan dorongan pada pergerakan rupiah dalam jangka menengah dan panjang.

Realisasi investasi di Indonesia sepanjang 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun, yang melampaui target Rp1.200 triliun yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.305.001 juta orang.

Dengan demikian capaian realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 100,6 persen dari target, serta tumbuh 34 persen dibandingkan capaian tahun 2021 sebesar Rp901,02 triliun.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.973 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.941 per dolar AS hingga Rp14.986 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis tergelincir ke posisi Rp14.964 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.958 per dolar AS pada Rabu (25/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra