Jakarta, Aktual.com —  Bank Indonesia (BI) menyatakan tidak mau gegabah melakukan intervensi di pasar keuangan dalam mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah.

“Kita tidak mau menggarami air laut jadi lihat dulu penyebab melemahnya rupiah, kapan kita masuk dan kapan kita melepas cadangan devisa kita,” kata Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Yati Kurniati dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis (6/8).

Namun, Yati menegaskan bahwa bank sentral senantiasa berada di pasar dan terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan rupiah dan melakukan intervensi guna menjaga pelemahan tidak terlalu dalam.

“BI sudah ada intervensi, itu dilakukan untuk menjaga volatilitas,” ujar Yati.

Yati menambahkan, dalam mengintervensi pasar, pihaknya juga tidak serta merta langsung menggunakan cadangan devisa untuk menahan setiap pelemahan Posisi cadangan devisa Indonesia sendiri pada akhir Juni 2015 sebesar 108,03 miliar dolar AS, menurun dibandingkan bulan sebelumnya 110 miliar dolar AS.

Berdasarkan kurs JISDOR Bank Indonesia, pada Kamis ini, rupiah melemah 12 poin ke posisi Rp13.529 per dolar AS dari sebelumnya pada level Rp13.517 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka