Karyawan penukaran mata uang asing menunjukkan mata uang dolar dan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (9/11). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada saat jeda siang ini kian terpuruk di zona merah. Rupiah ditutup terapresiasi tipis 0,02% atau 2 poin ke level Rp13.084 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.058 – Rp13.099 per dolar AS. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah sebesar 10 poin menjadi Rp13.291, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.281 per dolar AS.

“Penguatan mata uang rupiah tertahan seiring dengan sebagian pelaku pasar uang yang memanfaatkan momentum sesaat untuk melakukan aksi ambil untung mengingat mata uang domestik telah mengalami penguatan pada hari sebelumnya,” kata analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Jumat (13/1).

Menurut dia, pelemahan rupiah itu hanya bersifat sementara, sentimen dari dalam negeri yang terbilang cukup positif berpotensi membalikan arah pergerakan mata uang domestik untuk kembali ke area positif.

“Sejumlah data ekonomi domestik yang telah dirilis menunjukan fundamental Indonesia masih kuat meski dibayangi perlambatan global,” katanya.

Ia menambahkan bahwa harga minyak yang bergerak lebih tinggi seiring dengan penurunan suplai minyak dari Arab Saudi ke Asia juga akan menahan laju dolar AS.

Di sisi lain, lanjut dia, pidato dari Presiden terpilih AS Donald Trump yang belum memberikan penjelasan secara rinci mengenai langkah-langkah yang akan diambil nanti masih akan membebani laju dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rannga Cipta menambahkan bahwa kebijakan fiskal Indonesia yang lebih kredibel serta diresmikannya PP Minerba akan mempertahankan dominasi sentimen positif dari domestik.

“Sehingga, peluang bagi rupiah untuk kembali bergerak di area positif pada akhir pekan ini (13/1) cukup terbuka,” katanya.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby