Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) kemungkinan masih tak akan berbeda dari sebelumnya, yakni masih berada di zona merah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, ditutup Rp13.515. Atau naik 24 poin dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.539 per dolar Amerika Serikat (AS).

“Keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan menjadi salah satu faktor yang menjaga fluktuasi rupiah di area positif,” ujar Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Jumat (17/11).

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 November 2017 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,25 persen. Keputusan itu konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan, serta mendorong laju pemulihan ekonomi dengan tetap mempertimbangkan dinamika perekonomian global maupun domestik.

Ia menambahkan bahwa apresiasi rupiah juga terpengaruh oleh sentimen dolar AS yang cenderung tertekan di pasar global akibat munculnya kabar investigasi keterlibatan rusia dalam Pemilu AS pada 2016 lalu.

“Di pasar global dolar AS melemah disebabkan oleh keluarnya surat perintah pengadilan untuk investigasi kampanye pemilu AS,” katanya Selanjutnya, ia mengatakan bahwa pelaku pasar uang akan fokus pada sentimen diluar ekonomi Amerika Serikat sebagai penggerak dolar AS mengingat sentimen kenaikan suku bunga AS (Fed Fund Rate) sudah dipastikan naik pada Desember tahun ini.

“Secara fundamental, tidak ada ekspektasi lain. Jadi, sentimen politik akan menjadi perhatian pasar,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby