Jakarta, Aktual.co — Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini dibuka di teritori negatif. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah dibuka di level Rp13.247 per dolar AS, melemah 17 poin dibandingkan pada posisi penutupan perdagangan Rabu (3/6) kemarin, yakni di level Rp13.230 per dolar AS.

Pada perdagangan pagi ini, sebagian besar mata uang Asia ditransaksikan melemah beragam terhadap dolar AS. Dari 11 mata uang Asia, hanya tiga mata uang yang menguat yakni dolar Taiwan, peso, dan yuan. Adapun satu mata uang stagnan yakni dolar Hong Kong. Sementara itu, tujuh mata uang lainnya melemah dipimpin oleh won 0,26%. Rupiah pagi ini melemah 0,13% ke Rp13.247 per dolar AS

Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya mengemukakan tekanan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini akan  berkurang.

“Pelemahan diperkirakan terbatas dengan dollar index yang turun tajam dini hari tadi,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (4/6).

Dalam hal ini, kata dia, indeks dolar melanjutkan pelemahannya, setelah ECB meeting. Walaupun tidak mengubah suku bunga acuan maupun rencana QE (stimulus), menaikkan harapan inflasinya untuk 2015.

Naiknya harapan inflasi bank sentral Eropa, ujarnya,  juga berarti bahwa harus ada penyesuaian pada yield serta harapan stimulus ECB yang tidak sebesar yang diharapkan sebelumnya.

Rangga mengatakan pelemahan indeks dolar diikuti kenaikan yield obligasi Jerman, serta yield obligasi lainnya di seluruh dunia. “Investor akan fokus kepada angka GDP Zona Euro serta tingkat pengangguran AS yang akan diumumkan Jumat besok,” tutur Rangga.

Sementara itu, NH Korindo Securities Indonesia dalam risetnya mengemukakan penguatan rupiah diprediksi hanya sementara. “Namun kami berharap dapat berlanjut untuk memperbaiki tren Rupiah. Untuk itu, tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah melemah,”  ujar Kepala Riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Artikel ini ditulis oleh: