Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah bahkan nyaris menyentuh level Rp13.200 per dolar AS. Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 72 poin atau 0,55 persen menjadi Rp13.166 per USD dibandingkan penutupan sebelumnya Rp13.095 per USD. Demikian seperti dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Rabu (11/3),
Pada perdagangan pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp13.196 per USD. Adapun pergerakan harian Rupiah berada di kisaran Rp13.145-Rp13.198 per USD.
Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta dalam risetnya mengatakan, pengambil kebijakan secara bergantian mulai muncul di publik merespons Rupiah yang melemah ke atas Rp13.000, tetapi belum ada kebijakan nyata yang akan diambil dalam waktu dekat. “Pasokan dolar dari Bank Indonesia (BI). masih sangat minim di pasar. Oleh karena itu, hari ini rupiah berpeluang kembali melemah melihat dolar index yang naik tajam,” ujarnya.
Analis PT Universal Broker Indonesia Alwi Assegaf mengatakan, faktor eksternal dan internal masih mempengaruhi laju rupiah. Dari faktor eksternal, sentimen munculnya asumsi Bank Central AS The Fed yang akan menaikkan suku bunga lebih cepat mempengaruhi laju rupiah. Sedangkan dari sisi internal, pernyataan dari sisi Bank Indonesia (BI) yang sepertinya masih belum mengkhawatirkan kondisi tersebut pun memicu rupiah terus melemah.
” BI sepertinya masih memandang belum mengkhawatirkan rupiah meskipun telah tembus di level sekarang ini. Terlihat belum ada tindakan dari pejabat baik BI maupun pemerintah, mengenai pelemahan ini,” kata Alwi, Rabu (11/3)
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan meski laju yuan sempat menguat terhadap dolar AS namun, tidak banyak berimbas pada laju rupiah yang masih melanjutkan pelemahannya. “Penguatan yuan didukung oleh kenaikan laju inflasi Tiongkok. Begitupun dengan yen yang juga sempat menguat seiring rilis kenaikan pertumbuhan permintaan mesin,” kata Reza di risetnya.
Namun, ujarnya, di lain pihak penguatan keduanya terbatasi dengan pelemahan euro seiring dimulainya realisasi program pemberian stimulus ECB. Akibatnya rupiah pun terimbas melemah meski tipis. Laju rupiah berada di bawah target level support 13.055. “Belum adanya sentimen positif bagi rupiah membuat lajunya masih dalam tren pelemahan. Namun demikian, kami harapkan pelemahan tersebut dapat lebih terbatas,” kata Reza.
Artikel ini ditulis oleh: