Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia mengatakan nilai tukar rupiah memang menghadapi tekanan yang cukup besar hingga akhirnya terdepresiasi melewati level psikologis baru di Rp15.000 per dolar AS pada Selasa (2/10) atau tingkatan terlemah dalam beberapa tahun terakhir.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan Bank Sentral tidak akan berdiam diri, dan tetap melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah di pasar.
“BI terus berada di pasar menstabilkan rupiah yang tekanannya cukup besar,” kata Dody, Rabu (3/10).
Setelah diperdagangkan pada level yang menembus Rp15.000 per dolar AS, Selasa kemarin, mata uang Garuda Rabu pagi ini masih terkulai di level pelemahan yang sama. Hingga pukul 10.00 WIB, rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp15.082 per dolar AS atau melemah 40 poin dibanding penutupan Senin (2/10).
Memantau Kurs Refrensi Jakarta Interbank Spot Dolar AS (Jisdor) yang diumumkan BI pada Rabu ini, rupiah melemah 100 poin di Rp15.088 dibanding Selasa (2/10) yang Rp14.988.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid