Jakarta, Aktual.com — Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini bergerak di zona penguatan. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Selasa (28/7), mata uang Garuda dibuka di level Rp13.455 per dolar AS, menguat 8 poin atau 0,06% dari penutupan perdagangan Senin (27/7) yakni di level Rp13.463 per dolar AS. Pada pk. 08:02 WIB rupiah bergerak ke level Rp13.460 per dolar AS.
Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya mengemukakan, pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini akan dibayangi sentimen rapat bank sentral AS Federal Reserve pada 28-29 Juli 2015.
“Menjelang FOMC meeting nanti malam, mata uang pasar negara berkembang diperkirakan masih akan mengalami volatilitas tinggi.Walaupun jika harapan kenaikan suku bunga meredup, tekanan pelemahan rupiah bisa berkurang,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, Selasa (28/7).
Menjelang dimulainya FOMC meeting nanti malam, indeks dolar justru melemah sangat tajam hingga dini hari tadi. Walaupun beberapa saat sebelumnya data ekonomi AS yang diumumkan, membaik dari periode sebelumnya.
Di sisi lain, kata Rangga, euro menguat. Menyusul dimulainya negosiasi antara Yunani dan para pemberi kredit setelah sempat ditunda. Baiknya angka Ifo business climate Jerman, tambahnya, menambah alasan untuk euro menguat terhadap dolar.
“Harga komoditas yang dipimpin oleh minyak mentah terus turun, yang selain memfaktorkan tambahan pasokan minyak OPEC, juga merefleksikan kejatuhan bursa China. Salah satu negara konsumen terbesar energi dunia,” papar Rangga.
Artikel ini ditulis oleh: