Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini masih terus melanjutkan pelemahannya. Data-data makro ekonomi dari dalam negeri masih tak bisa diandalkan sebagai sentimen positif untuk mendongkrak rupiah.
Di satu sisi, penguatan USD ini juga ditopang oleh adanya perbaikan perekonomian di AS. Sehingga apresiasi USD terjadi terhadap semua mata uang dunia.
“Laju rupiah terus melanjutkan pergerakan negatif, seiring imbas masih menguatnya pergerakan USD terhadap sejumlah mata uang dunia,” jelas analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (29/12).
Menurut Reza, penguatan USD ini ditopang oleh data-data ekonomi AS yang terus menunjukkan perbaikan. Seperti indeks kepercayaan konsumen yang dirilis The Conference Board di level 113,7 pada Desember ini atau naik dari bulan lalu yang di level 109,4.
“Hal itu membuat laju USD percaya diri melanjutkan penguatannya dan imbasnya bagi rupiah kian tertahan,” jelas dia.
Sementara sentimen dari domestik tidak jauh berbeda dari sehari sebelumnya dimana tidak banyak katalis positif yang secara signfikan bisa memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah menjadi lebih baik.
“Minimnya sentimen dari dalam negeri ini membuat laju rupiah minim perlawanan untuk berbalik naik. Tapi diharapkan pelemahan yang terjadi terhadap rupiah ini dapat lebih terbatas,” terang Reza.
Dengan kondisi demikian, Reza memproyeksi pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini akan bercokol di level support di kisaran Rp13.472. “Sedang untuk tingkat resistennya akan berada di rentang Rp13.440. Tetap cermati sentimen yang ada,” tegas dia.
Sebelumnya, pihak Binaartha memproyeksi laju USD tak melemah lebih dalam bisa terwujud. Namun faktanya, laju rupiah tak mampu menguat terhadap USD.
“Kami sendiri berharap rupiah dapat kembali mampu bertahan dari dominasi penguatan laju USD yang masih berlangsung ini,” pungkas dia.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka