Mantan wartawan itu juga mendorong kalangan pengusaha terutama Kamar Dagang dan industri (KADIN) untuk ikut mencari solusi atas penguatan USD yang sudah jadi persoalan global. Selain itu, Bamsoet juga meminta Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia makin kreatif dan inovatif dalam merumuskan kebijakan untuk mengatasi pelemahan rupiah.
Sebagai contoh, Kemenkeu sebagai otoritas kebijakan fiskal bisa mengakselerasi APBN semaksimal mungkin. “Karena saat ini APBN merupakan sumber penting dalam memutar ekonomi nasional,” ujarnya.
Menurut Bamsoet, hal yang perlu didorong pada saat-saat sulit seperti ini adalah memudahkan akses perbankan. BI sebagai otoritas moneter bisa melonggarkan aturan dalam pemberian kredit.
“Terutama kebijakan kredit tanpa jaminan harus diperluas untuk sektor-sektor produktif usaha kecil menengah rakyat,” cetusnya.
Hal yang juga jadi perhatian Bamsoet adalah upaya mempertahankan daya beli masyarakat. Menurutnya, pemerintah bisa memperluas program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai instrumen penyangga daya beli rakyat.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid