Jakarta, Aktual.com – Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Wilayah Jabodetabek dan Banten menggelar demonstrasi di depan gedung Kementerian Keuangan RI, Jumat (14/9).
Unjuk rasa dimulai sejak pukul 13.30 WIB di depan Monumen Pembebasan. Kemudian dilanjutkan dengan longmarch dengan panji-panji kebanggaan masing-masing kampus dan diiringi nyanyian Indonesia Raya dan lagu perjuangan mahasiswa.
Koordinator Wilayah BEM se-Jabodetabek dan Banten Moh. Wildan Habibi mengatakan aksi ini digelar lantaran kondisi perekonomian negara yang sangat memprihatinkan. Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi dasar mahasiswa bergerak.
“Aksi yang sempat menutup jalan ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat sekitar yang lewat, salah satunya dengan membuka kaca mobil dan mengucapkan semangat kepada mahasiswa,” ujar Wildan Habibi dalam keterangan tertulisnya kepada Aktual.com, Jumat (14/9).
Dia menilai, dukungan itu merupakan satu bentuk kesepakatan dari masyarakat bahwa kondisi Indonesia saat ini sedang terpuruk, khususnya bidang ekonomi.
Gerakan membawa tagar #BeraniPegangRupiah ini menekankan kepada pemerintah bahwa kondisi perekonomian Indonesia sedang kritis apabila tetap dibiarkan begitu saja.
“Hal ini ditandai dengan melemahnya rupiah kian waktu di tahun ini hingga mencapai Rp. 15. 049,” ungkapnya.
Dia menambahkan, demonstrasi ini sempat membuat kecewa massa aksi karena tidak ada itikad baik dan alasan yang jelas dari pihak Kementerian Keuangan untuk menandatangani kontrak politik berisi tuntutan mahasiswa yang sebelumnya disepakati secara verbal oleh perwakilan Kementerian Keuangan.
Pada akhir aksi, mahasiswa menyatakan sikap yang sudah dibawa, yaitu:
1. Mendesak pemerintah agar tetap menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah melemahnya nilai tukar rupiah tanpa harus mengintimidasi produk produk lokal untuk bersaing di dalam pasar nasional.
2. Menekan pemerintah untuk mempermudah akses peminjaman usaha dengan menjaga suku bunga kredit yang rendah.
3. Mendorong pemerintah untuk memperluas ekspor dengan mencari pasar alternatif ekspor dan mengurangi impor
4. Menghimbau masyarakat agar meningkatkan penggunaan produk lokal dan mengurangi konsumsi produk asing.
5. Mengajak masyarakat untuk tidak menukarkan rupiah ke dolar dan memperbanyak transaksi dengan rupiah agar nilai rupiah menguat dan menukarkan dollar-nya, agar devisa dollar terus terjaga di dalam negeri akan kondisi rupiah kembali membaik
6. Menekankan pemerintah supaya mempermudah sistem bongkar muat di pelabuhan yang akan berdampak mudah nya system ekspor dalam negeri ke luar negeri.
7. Mendesak pemerintah untuk mengakomodir produk lokal agar lebih dikenal oleh masyarakat.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan