26 November 2024
Beranda Aktual Rupiah Melemah Seiring Kekhawatiran Pasar Bakal Naiknya Suku Bunga Fed

Rupiah Melemah Seiring Kekhawatiran Pasar Bakal Naiknya Suku Bunga Fed

Ilustrasi- Seseorang memegang uang baru pecahan seratus ribu dan seribu rupiah
Ilustrasi- Seseorang memegang uang baru pecahan seratus ribu dan seribu rupiah
Kurs rupiah pada Selasa ditutup turun 93 poin atau 0,62 persen ke posisi Rp15.148 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.055 per dolar AS.

“Data tenaga kerja AS yang menguat memberikan sinyal penguatan prospek ekonomi AS ke depan sehingga memberikan ruang bagi The Fed buat kenaikan suku bunga guna mengejar target inflasi AS sebesar 2 persen,” kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Selasa (7/2).

Rupiah hari ini diperdagangkan melemah terhadap dolar AS seiring dengan penguatan dolar terhadap sejumlah mata uang utama karena data pekerja AS yang kuat memberi sinyal akan berlanjutnya tren kenaikan suku bunga oleh The Fed.

Menurut Rully, tren kenaikan suku bunga The Fed mengakibatkan margin suku bunga dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) semakin menipis sehingga rupiah menjadi kurang menarik lagi.

Pada Jumat (3/2), laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS yang diawasi ketat menunjukkan bahwa data penggajian nonpertanian (NFP) melonjak 517.000 pekerjaan bulan lalu. Para ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan 185.000.

Sentimen global memburuk setelah data menunjukkan kekuatan di pasar tenaga kerja AS meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed dapat terus menaikkan suku bunga lebih lama.

Sementara dari dalam negeri, data pertumbuhan ekonomi yang kuat akan menahan pelemahan rupiah lebih dalam lagi.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen.

Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, realisasi pertumbuhan ekonomi 2022 yang sebesar 5,31 persen dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) merupakan pertumbuhan yang tertinggi sejak 2013.

Perekonomian Indonesia pada triwulan IV-2022 mampu tumbuh 5,01 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) berkat seluruh lapangan usaha yang tumbuh positif.

Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makan minum. Namun, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi.

Rupiah pada pagi hari dibuka tergelincir ke posisi Rp15.117 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.117 per dolar AS hingga Rp15.151 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turun ke posisi Rp15.139 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.055 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra