Jakarta, Aktual.co — Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini cenderung bergerak stagnan. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, pada pembukaan perdagangan Kamis (26/3), rupiah dibuka stagnan di Rp12.984 per dolar AS. Kendati begitu, rupiah sempat menguat 0,01% ke level Rp12.983 per dolar AS.

Laju rupiah pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (25/3) melemah sebesar 69 poin menjadi Rp12.970 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.901 per dolar AS.

“Ekspektasi inflasi AS dalam jangka menengah yang akan naik di respons pelaku pasar dengan mengalihkan sebagian asetnya dalam bentuk dolar AS, karena inflasi merupakan salah satu indikator bagi the Fed untuk menaikan suku bunga,” ujar analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Rabu (25/3).

Sementara itu Analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam risetnya menyebutkan, laju Rupiah kemarin mampu melampaui estimasi dan terjadi penguatan. Hal ini disebabkan masih positifnya laju Euro seiring berlanjutnya rilis data-data positif dari Spanyol dan Jerman.

“Meski terjadi penguatan namun, kami belum meyakini kondisi ini masih dapat berlanjut,” ujarnya.

Pada Kamis (26/3) Reza memprediksikan Rupiah berada di atas target level resisten 12.969, yaitu Rp12.942-12.927 (kurs tengah BI). Menurutnya, diharapkan sentimen dari penguatan sejumlah mata uang terhadap laju Dolar AS dapat berlanjut.

“Tetapi, tetap cermati dan antisipasi potensi pembalikan arah,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: