Jakarta, Aktual.co — Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) turut memukul produktifitas PT Pindad (Persero). Pasalnya, lesunya nilai tukar rupiah telah mengganggu produksi amunisi perseroan.
Kepala Divisi Amunisi Pindad, I Wayan Sutama mengatakan, hal itu terjadi lantaran saat ini 60% komponen produk amunisi berasal dari impor, dan sisanya berasal dari lokal.
“Karena kita beli barangnya, hitungannya komponennya USD, jualnya hitungannya rupiah. Itu kan ada dampak,” kata I Wayan di Kantor Pusat Pindad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3).
Menurutnya, perseroan akan terus mengkaji dampak pelemahan rupiah ini terhadap produksi amunisi. Kendati pelemahan ini tidak serta merta bisa membuat harga amunisi per butirnya mengalami kenaikan.
“Kalau harga di TNI kan sudah dipatok. Sudah ada index secara internasional. Paling nanti apa yang bisa dihitung komponen impornya apa saja, dihitung, direview harga dolarnya berapa,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















