Karyawan jasa penukaran uang asing menunjukkan dolar Amerika di Masayu Agung, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolar atau kurs kembali menurun, yakni dari sebelumnya sebesar Rp 14.734 per USD pada Kamis (30/8/2018) naik menjadi Rp 14.800 per USD pada pukul 07.00 WIB. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, AKtual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore (5/10), melanjutkan pelemahan sebesar 33 poin menjadi Rp15.183 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.150 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan dolar AS masih berada dalam area positif terhadap mayoritas mata uang dunia menjelang perilisan data gaji nonpertanian Amerika Serikat untuk periode September.

“Data itu akan memberikan indikasi baru terhadap pertumbuhan upah dan kekuatan di pasar kerja, sekaligus akan memberikan petunjuk pada seberapa besar The Fed menaikkan suku bunga,” katanya.

Pelaku pasar uang, lanjut dia, juga sedang menantikan sinyal dari data inflasi di Amerika Serikat di tengah kenaikan upah minimum perusahaan-perusahaan.

Analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan akumulasi sentimen eksternal itu memicu aliran dana keluar sehingga rupiah mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir ini.

“Harga minyak dunia yang cenderung meningkat menambah beban bagi rupiah karena dapat mempengaruhi neraca perdagangan,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (5/10), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp15.182 dibanding sebelumnya (4/10) di posisi Rp15.133 per dolar AS.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: