Jakarta, aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (14/10) sore akhirnya ditutup melemah tipis setelah sempat menguat hampir sepanjang hari.
Rupiah ditutup melemah 2 poin atau 0,01 persen menjadi Rp14.140 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.138 per dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan, dengan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, bank sentral AS The Federal Reserve berpotensi akan menahan suku bunganya pada pertemuan akhir bulan ini.
“Dengan damainya perang dagang antara AS dan China bisa saja dalam pertemuan tanggal 30 Oktober The Fed yang tadinya akan menurunkan suku bunga acuan 25 bps, akan kembali berubah pikiran dan tetap menahan suku bunga,” ujar Ibrahim.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan AS dan China telah mencapai kesepakatan perdagangan parsial ‘Fase 1’, yang mencakup pembelian pertanian besar senilai 50 miliar dolar AS dan beberapa aspek perlindungan kekayaan intelektual, jasa keuangan, dan mata uang.
Kesepakatan itu merupakan langkah terbesar antara AS dan China dalam sengketa perdagangan 15 bulan terakhir. Pengumuman pada akhir pekan lalu tidak menjelaskan banyak hal detil dan Trump mengatakan itu bisa memakan waktu hingga lima minggu untuk mendapatkan pakta tertulis.
Trump mengakui perjanjian itu bisa berantakan selama periode itu, meskipun dia menyatakan keyakinannya bahwa itu tidak akan terjadi.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp14.130 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.113 per dolar AS hingga Rp14.140 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.126 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.139 per dolar AS.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin