Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak melemah 15 poin menjadi Rp13.333 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.318 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin mengatakan bahwa pasar keuangan dikejutkan dengan adanya uji coba bom nuklir oleh Korea Utara, kondisi itu memicu peralihan investor untuk keluar dari aset mata uang berisiko.
“Investor merasa khawatir dengan tensi di Semenanjung Korea yang kembali meninggi dengan melihat respons Amerika Serikat yang mengancam melakukan aksi militer terhadap Korea Utara,” katanya.
Ia mengemukakan bahwa pemerintah Amerika Serikat mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan Korea Utara setelah negara itu mengklaim berhasil menguji coba bom hidrogen (H-bomb).
Namun, ia mengharapkan bahwa sentimen dari dalam negeri mengenai inflasi yang relatif terjaga menahan tekanan mata uang domestk lebih dalam.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari Agustus) 2017 sebesar 2,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 3,82 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa dengan inflasi yang terjaga di level rencah, maka secara fundamental kondisi ekonomi nasional masih cukup positif.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby