Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia mengatakan jangan memandang pergerakkan kurs rupiah dari nilainya yang sempat menyentuh batas psikologis Rp14.000 per dolar AS, namun dari level depresiasinya yang diklaim masih dalam rentang wajar.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan level depresiasi rupiah Senin ini sebesar 0,40 persen. Tingkat depresiasi itu, kata Dody, lebih baik dibandingkan pelemahan yang dialami Rupee India, Zaar Afrika Selatan, Rubel Rusia dan Lira Tukri.
“Secara perlahan harus dijelaskan bahwa rupiah masih wajar, dan sama dengan perkembangan mata uang regional, dan tidak pada level nominal yang kebetulan sudah menembus batas psikologis Rp14.000,” katanya, Senin (7/5).
Dody menjelaskan penyebab melemahnya rupiah pada Senin ini lebih karena kembali menguatnya tekanan mata uang “greenback” atau dolar AS ke seluruh mata uang di negara-negara kawasan.
“Tekanan dari eksternal AS masih dominan mempengaruhi pelemahan di banyak mata uang negara maju dan berkembang,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid