Wisatawan mengabadikan Gunung Bromo dari lokasi Penanjakan Satu di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (31/7). Wisata gunung tersebut ramai dikunjungi wisatawan dalam maupun luar negeri bertepatan dengan perayaan Yadnya Kasada. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/Rei/ama/15.

Bandung, Aktual.com — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat mewaspdai penurunan kunjungan wisatawan domestik dan luar negeri akibat pelambatan ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sudah mencapai Rp14.000.

“Adanya perlambatan ekonomi dikhawatirkan akan berimbas terhadap angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat sehingga pelaku wisata diharapkan melakukan inovasi demi menarik wisatawan untuk datang ke Jabar,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Nunung Sobari, di Bandung, Senin (24/8).

Pihaknya berharap perlambatan ekonomi ini tidak berpengaruh terhadap minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata yang ada di Provinsi Jawa Barat.

“Tentunya kami harap tidak ada perlambatan di kunjungan wisatawan karena sektor pariwisata itu tahan banting,” ujar dia.

Sektor pariwisata, menurut dia, akan tetap menjadi andalan utama dalam program kerja Disparbud Jawa Barat dan tahun ini pihaknya menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini ke Jawa Barat sekitar 800.000 hingga 1 juta orang.

“Dan semoga pelemahan nilai rupiah akan mendorong jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Kondisi saat ini sangat menguntungkan mereka,” katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyatakan jumlah kunjungan iwsatawan mancanegara ke Jabat pada Juni mencapai 15.423 orang dan angka ini mengalami penurunan sebesar 18,89 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun wisatawan mancangera yang berkunjung ke Indonesia berasal dari Singapura, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Australia, Amerika Serikat, Inggis, Belanda, Perancis dan Arab Saudi, Malaysia, Tiongkok, India, Filipina dan Jerman.

Artikel ini ditulis oleh: