Jakarta, Aktual.com – Menanggapi nilai tukar rupiah yang jatuh ke titik terendah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta masyarakat tidak panik.
Menurut Darmin, nilai rupiah yang telah menyentuh level terendah itu tidak dianggap sebagai bahaya. Sebab, ada sisi positif dari nilai tukar tersebut untuk ekspor Indonesia.
“Jangan menganggap kurs itu kalau masih perubahan 50 rupiah 100 rupiah itu bahaya, enggak ada bahayanya di situ. China bahkan sengaja dia lemahkan mata uangnya,” kata Darmin di Jakarta, Minggu (22/7).
Dimenceritakan, di China, kebijakan moneternya dengan membiarkan mata uangnya terus melemah agar barang diekspor lebih murah sehingga dapat bersaing.
“Begitu mata uang dia terus melemah dia enggak mau intervensi, nah negara-negara di sekitar dia ikut melemah juga,” ujarnya.
Menurut Darmin, banyak masyarakat yang tidak melek urusan pelemahan nilai tukar rupiah ini sehingga sering menyalahartikan pelemahan rupiah. Meski begitu, dia melanjutkan, pemerintah termasuk Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak akan membiarkan pelemahan nilai tukar rupiah itu terlalu jauh, melalui sejumlah upaya dan kebijakan yang diambil.
Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah telah menembus level terendah sejak awal tahun ini. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di level Rp14.520 per dolar AS pada perdagangan terakhir Jumat, 20 Juli 2018.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta