Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (24/5) pagi bergerak melemah sebesar 15 poin menjadi Rp14.202 dibanding posisi sebelumnya Rp14.187 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS cenderung menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah menjelang pengumuman penjelasan hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada awal Mei lalu.
“Pelaku pasar fokus pada proyeksi outlook pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, The Fed cukup optimis sehingga menopang dolar AS,” katanya di Jakarta.
Dia menambahkan bahwa outlook perekonomian Amerika Serikat itu, pasar akan melihat langkah The Fed terkait kebijakan suku bunga acuan selanjutnya. “Pasar berekspektasi suku bunga The Fed akan naik pada bulan Juni mendatang,” katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa sentimen eksternal mengenai pelemahan mata uang euro akibat indikasi melambatnya aktivitas bisnis turut mempengaruhi mata uang di kawasan Asia.
“Kondisi itu memengaruhi pergerakan rupiah yang kembali tertahan. Diharapkan, pemerintah yang optimistis terhadap fundamental ekonomi nasional dapat menahan tekanan rupiah lebih dalam,” katanya.
(Wisnu)