Tetapi masih adanya minat pelaku pasar terhadap mata uang safe haven selain dolar AS untuk mengantisipasi masih sentimen perang dagang AS – Cina dikhawatirkan dapat membuat rupiah kembali melemah.
Menurut Reza, penantian Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia dan masih adanya kekhawatiran ekonomi Indonesia akan terganggu dengan adanya perang dagang, membuat credit default swap (CDS) Indonesia meningkat di pasar global.
Hal itu membuat nilai tukar rupiah kian melemah bahkan melemah lebih dalam. “Tidak hanya itu, adanya penilaian rupiah dihadapkan pada sentimen ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed menjadi empat kali pada tahun ini serta tekanan dari defisit neraca perdagangan turut melemahkan rupiah,” ujar Reza.
Ant
(Wisnu)