Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pengamat sektor perikanan Moh Abdi Suhufan menyatakan dengan adanya fenomena melemahnya rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat, maka pengusaha perikanan nasional perlu memperkuat penetrasi ekspor ke negara-negara nontradisional.

“Penetrasi yang lebih kuat ke negara tujuan ekspor yang kurang terlalu digarap selama ini, seperti Timur Tengah dan Afrika,” kata Moh Abdi Suhufan, Jumat (5/10).

Abdi juga menginginkan pemerintah khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat mendorong pelaku usaha perikanan dalam negeri untuk secara sadar dapat memenuhi persyaratan perikanan yagn diberlakukan oleh Eropa dan Amerika Serikat.

Hal tersebut adalah penting, lanjutnya, karena keamanan pangan saat ini menjadi isu global yang harus sangat diperhatikan bila ingin meningkatkan daya saing di tingkat perdagangan internasional.

Sebagaimana diwartakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah 10 poin menjadi Rp15.160 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.150 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid