Jakarta, Aktual.com — Paket Kebijakan Ekonomi 1 Pemerintahan Jokowi-JK telah berjalan beberapa waktu. Namun, Kurs nilai tukar Rupiah terhadap dolar dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap mengalami pelemahan diketidakpastian sentimen global.

Ekonom Revrisond Baswir menilai sebenarnya paket deregulasi yang dikeluarkan Jokowi-JK tidak hanya dilakukan pada saat krisis di depan mata. Kebijakan tersebut tidak banyak berdampak pada penguatan nilai tukar rupiah.

“Sebenarnya paket deregulasi tidak hanya dilakukan pada saat ini saja. Paket tersebut lebih kepada bagaimana merangsang kegiatan ekonomi. Kebijakan tersebut tidak terkait dengan pelemahan rupiah, ada pelemahan rupiah atau tidak, itu harus dikerjakan dari lama. Intinya kan harmonisasi kebijakan yang seharusnya dikerjakan sejak lama,” ujar Revrisond Baswir kepada Aktual di Jakarta, Kamis (17/9).

Namun faktanya, saat ini ada pelambatan ekonomi. Pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi tersebut belum tentu efektif untuk mengatasi pelemahan kurs rupiah. Pasalnya, pelemahan rupiah tidak saja terjadi dari faktor internal saja, melainkan ada faktor eksternal.

“Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini tidak semata-mata karena faktor internal saja, melainkan ada faktor eksternal. Seperti apakah ada kenaikan suku bunga lanjutan dari The Fed, atau kebijakan devaluasi mata uang,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka