Komisaris Independen PT Intraco Penta Tbk (INTA), Jugi Prajogio, Direktur Utama, Petrus Halim, Komisaris, Leny Halim, Direktur SDM, M.Effendi Ibnoe, Direktur Keuangan , Fred L Manibog berbincang seusai RUPS di Jakarta, Kamis (20/4). INTA mendapat persetujuan RUPS untuk transaksi akuisisi pembangkit listrik (PLTU) di Batam sebesar Rp 337,5 miliar. Pendanaan akan diperoleh antara lain melalui rencana Right Issue.
Komisaris Independen PT Intraco Penta Tbk (INTA), Jugi Prajogio, Direktur Utama, Petrus Halim, Komisaris, Leny Halim, Direktur SDM, M.Effendi Ibnoe, Direktur Keuangan , Fred L Manibog berbincang seusai RUPS di Jakarta, Kamis (20/4). INTA mendapat persetujuan RUPS untuk transaksi akuisisi pembangkit listrik (PLTU) di Batam sebesar Rp 337,5 miliar. Pendanaan akan diperoleh antara lain melalui rencana Right Issue.

Jakarta, Aktual.com – Komitmen PT Intraco Penta, Tbk. (INTA/INTA Group) dalam melakukan diversifikasi usaha mulai membuahkan hasil. Diversifikasi tersebut guna mencapai visi di tahun 2020 untuk menjadi perusahaan yang membangun ekonomi setempat atau lebih dikenal sebagai Local Economic Developer (LED).

Salah satu agenda keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah persetujuan untuk melaksanakan transaksi pembelian saham PT TJK Power (TJK) melalui mekanisme Right Issue.

“Persetujuan ini merupakan salah satu milestone penting    dalam perjalanan INTA untuk memperkuat portofolio usaha, khususnya di bidang ketenagalistrikan selain bidang alat berat/konstruksi, jasa pertambangan, fabrikasi engineering infrastruktur serta jasa   pembiayaan yang  selama ini jadi  andalan Grup,” ujar CEO INTA Group, Petrus Halim di Jakarta, Jumat (21/4).

Saham TJK yang dimiliki PT Petra Unggul Sejahtera (PUS) yang akan     diakuisi INTA adalah sebesas 30% dengan    nilai sekitar Rp337,5 miliar. TJK merupakan perusahaan penyedia tenaga listrik swasta    berbahan    bakar batubara dengan kapasitas    2x65MW di Batam    yang telah dan   akan memasok listrik bagi PLN Batam selama 30 tahun ke depan sejak beroperasi secara komersial di tahun 2012. Saham TJK sebesar 10%  juga dimiliki oleh PLN Batam selaku off-taker (pembeli)  energi  listrik    yang dihasilkan PLTU TJK Batam.

“Jika seluruh rencana akuisisi ini berhasil termasuk pelaksanaan    Right Issue yang akan dilakukan    dalam waktu dekat setelah persetujuan    dari OJK, maka INTA Group berpotensi meraih pendapatan lain-lain    dari TJK pada tahun 2017 ini juga,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka