PT Pertamina Salah Satu BUMN

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba bersih yang telah teraudit pada tahun 2016 sebesar 3,15 miliar dolar Amerika Serikat.

“Pertamina telah menjalankan fungsinya dengan baik. Pertamina juga dinilai sangat baik untuk finansial,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pertamina Yenni Andayani, di kantor pusat PT Pertamina, Jakarta, Kamis (16/3).

Yenni juga memaparkan jumlah EBITDA margin atau perbandingan pendapatan sebelum dipotong pajak dan lainnya adalah sebesar 20,73 persen. Pendapatan pada 2016 sebesar 36,49 miliar dolar AS.

Selanjutnya, laba operasi Pertamina pada 2016 sebesar 6,19 miliar dolar AS.

Yenni mengatakan bahwa pendapatan sempat menurun dibanding tahun sebelumnya, tapi laba bersih meningkat dua kali lipat dan EBITDA margin terus membaik dari 2014.

Ia juga menjelaskan bahwa tren bisnis Pertamina tidak selalu baik, bahkan pada bulan Oktober sampai Desember 2016 ada perlambatan yang dialami, sehingga menurutnya hal ini perlu diwaspadai.

Dalam pemaparan hasil capaian Pertamina tersebut, hadir pula Direktur Pertamina yang baru Elia Massa Manik. Elia merasa terhormat bisa menjabat Direktur Utama Pertamina.

Ia merasa Pertamina adalah perusahaan yang besar, serta strategis karena memiliki bisnis di bidang energi. “Energi memiliki peran penting bagi sektor lainnya, bahkan beberapa harga dan kebijakan energi itu bisa berpengaruh banyak di bidang lainnya,” katanya pula.

Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjuk Elia Massa Manik menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Dwi Soetjipto yang diberhentikan 3 Februari 2017.

Elia Massa Manik sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III.

Pengangkatan Massa ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No: SK-52/MBU/03/2017 yang diserahkan oleh Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Gatot Trihargo, dan disaksikan oleh Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Gatot mengatakan Massa ditunjuk menjadi nakhoda baru Pertamina karena dia dinilai memiliki kapasitas dan pengalaman melakukan transformasi di sejumlah perusahaan.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan