BNI Syariah juga mengumpulkan aset hingga Desember 2016 sebesar Rp28,31 Triliun atau naik 23,01 persen ari posisi Desember 2015 sebesar Rp23,01 Triliun. Hal tersebuy didukung dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp20,49 Triliun yang terbagi menjadi empat segmen diantaranya ritel produktif dan komersial sebesar Rp8 Triliun, pembiayaan konsumer sebesar Rp10,91 Triliun, pembiayaan mikro sebesar Rp1,20 Triliun dan kartu hasanah sebesar Rp367,59 Miliar dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan (NPF) di bawah 3 persen .
Pada akhir 2016 pangsa pasar BNI Syariah terhadap industri perbankan syariah sebesar 7,94 persen dengan memberikan kontribusi laba sebesar 13,23 persen. Dengan begitu, BNI Syariah berada pada peringkat aset terbesar ke-3 di industri perbankan syariah kategori Bank Umum Syariah. Selain aset, dana pihak ketiga dan pembiayaan juga menempati posisi ketiga dengan NPF masih terjaga di bawah tiga persen dan di bawah rata-rata industri sebesar 4,42 persen. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka