Direktur Utama PT Cita Mineral Investindo (CITA), Liem Hok Seng (keempat dari kiri) berbincang dengan jajaran Direksi dan Komisaris masing masing (kiri ke kanan) Perwakilan WHW , Hidayat Sugiarto, Direktur, Robby Irfan Rafianto , Komisaris Independen, Parwoto Kartiko Sunu, Komisaris, Harry Kesuma Tanoto serta Direktur Independen, Yusak Lumba Pardede seusai RUPSLB di Jakarta, Kamis (17/11). Emiten yang bergerak dalam bidang pertambangan bauksit dan produsen alumina tersebut berhasil meraih pendapatan usaha Rp 255,97 miliar di kuartal III 2016 dibanding akhir September 2015 yang tidak mencatatkan pendapatan. CITA melaksanakan RUPSLB antara lain untuk pemberian corporate guarantee kepada entitas asosiasi PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) yang memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian bijih bauksit menjadi Alummina SGA pertama di Indonesia. WHW merupakan perusahaan patungan antara CITA (30%) dengan China Hongqiao Group Limited dari Tiongkok (56%), Winning Investment (HK) Company Ltd (9%) dan Shandong Weiqiao Aluminium and Electricity Co. Ltd (5%).WHW merupakan perusahaan patungan antara CITA (30%) dengan China Hongqiao Group Limited dari Tiongkok (56%), Winning Investment (HK) Company Ltd (9%) dan Shandong Weiqiao Aluminium and Electricity Co. Ltd (5%).Salah satu penunjang kenaikan kinerja CITA berasal dari beroperasinya Pabrik Pengolahan dan Pemurnian Bauksit menjadi Smelter Grade Alumina (SGA) Alumina milik Entitas Asosiasi WHW) sejak pertengahan 2016 lalu. AKTUAL/Eko S Hilman

Artikel ini ditulis oleh:

Eko S Hilman