Jakarta, Aktual.com – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP (Persero) Tbk mengangkat Lukman Hidayat yang sebelumnya sebagai direktur di PTPP kini sebagai direktur utama.
Diangkatnya Lukman itu karena dirut sebelumnya, Tumiyana digeser menjadi dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menggantikan Bintang Perbowo yang sudah dua periode di WIKA.
“Ini adalah tanggung jawab baruu bagi saya. Untuk itu, di tahun ini PTPP akan mmebuat Plan B untuk mengantisipasi program kita agar tetap tercapai dengan baik. Agar program itu bisa tercapai sesuai dengan RKAP kami, sebagai perusahaan kelas ASEAN,” ungkap Lukman usai RUPST di kantornya, Jakarta, Kamis (27/4).
Dengan begitu, komposisi baru direksi baru PTPP saat ini adalah sebagai berikut: Direktur Utama: Lukman Hidayat, Direktur: Abdul Haris Tatang, Direktur: Agus Purbianto, Direktur: M Aprindy, Direktur: Anton Satyo Hendratmo, Direktur: M Toha Fauzi.
Selain itu, RUPST juga menyetujui pembagian dividen sebesar 20 persen dari laba bersih 2017 atau setara dengan Rp46,876 per saham.
“RUPS juga menyetuji pembagian dividen 20 persen dari laba bersih 2017, sedangkan sisanya sebesar 80 persen (Rp1,16 triliun) ditempatkan sebagai cadangan yang belum ditentukan penggunaannya,” imbuh Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbiaanto.
Dia mengatakan, dividend payout rate tersebut memberikan ruang fleksibilitas keuangan bagi PTPP untuk mendanai pnoyek-proyek infrastruktur maupun investasi perseroan di Indonesia, serta memperkuat struktur modal.
Menurut Agus, dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rpl,45 triliun di 2017, PTPP mencadangkan sebesar Rp1,16 triliun untuk penguatan ekuitas perseroan.
Per 31 Desember 2017, PTPP memiliki total ekuitas sebesar Rp14,2 triliun atau meningkat sebesar 32 persen (year-on-year). “Penguatan ekuitas inl merupakan bagian darl strategi pengembangan korporasl jangka panjang melalui penguatan posisi keuangan,” tutur dia.
Hingga kuartal I-2018, kinerja perseroan juga berhasil membukukan kontrak baru mencapai Rp9,5 triliun. Dengan capaian kontrak tersebut, bertumbuh 44 persen (yoy) dibanding periode yang sama di tahun lalu.
“Atau tumbuh 20 persen dari target kita hingga pencapaian akhir tahun. Sementara untuk capex (belanja modal) sudah realisasi Rp 1,4 triliun sampai dengan kuartal I-2018,” kata dia. (ADV)
Busthomi
Artikel ini ditulis oleh: