Pasukan gabungan pimpinan AS terlibat baku tembak di dekat Manbij, Suriah utara, ketika berpatroli di dekat daerah yang dikuasai pemberontak dukungan Turki. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Jumat berharap pengalaman Libya dan Irak tidak akan berulang dalam perang Suriah.

“Semoga tidak ada petualang berlangsung di Suriah sesudah pengalaman di Libya dan Irak,” kata Lavrov dalam jumpa pers.

Ia mengatakan kesalahan perhitungan terkecil pun di Suriah dapat menyebabkan gelombang baru pengungsi dan bahwa ultimatum serta ancaman tidak membantu pembicaraan.

“Bahkan, kejadian tidak penting dapat mengakibatkan gelombang baru pengungsi ke Eropa dan dampak lain, yang tidak kami atau tetangga Eropa kami inginkan,” kata Lavrov.

Amerika Serikat dengan sekutu militernya sedang membahas tanggapan atas dugaan serangan gas oleh pasukan pemerintah Suriah di kota Douma, yang menewaskan puluhan orang, yang dapat mengarah bentrokan dengan Rusia.

Rusia dan Amerika Serikat menggunakan saluran perhubungan mereka untuk membahas masalah Suriah, kata Lavrov.

“Saluran itu -dan percakapan berkala di antara para presiden serta saluran biasa di antara militer- sedang digunakan,” kata menteri.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby