Jakarta, Aktual.com – Rusia melakukan serangan rudal terbesar ke Ukraina, Jumat (29/12), menembakkan 158 drone dan 12 rudal ke kota-kota, menewaskan 12 warga sipil dan melukai puluhan lainnya.
“Saya berharap suara ledakan di Ukraina dapat terdengar di seluruh dunia,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menggambarkan serangan itu sebagai tindakan Rusia yang mengandalkan segala potensi militer.
“Rusia menyerang dengan segala yang dimilikinya… Sekitar 110 rudal ditembakkan, sebagian besar ditembak jatuh,” ujarnya melalui pesan Telegram.
Komandan Angkatan Udara Ukraina, Mykola Oleshchuk, menyatakan serangan tersebut sebagai serangan udara terbesar Rusia sejak invasi Februari 2022, merinci bahwa ini adalah “serangan udara paling masif.”
Panglima Angkatan Darat Jenderal Valeriy Zaluzhnyi mengatakan serangan tersebut menargetkan infrastruktur penting, fasilitas industri, dan militer.
Di samping itu, Kementerian Energi Ukraina melaporkan pemadaman listrik di beberapa wilayah, termasuk Odessa, Kharkiv, Dnipropetrovsk, dan Kyiv.
Ukraina sebelumnya telah memperingatkan potensi serangan udara besar-besaran Rusia terhadap sistem energinya.
Data korban termasuk lima orang di Dnipropetrovsk, satu orang di Kyiv, tiga orang di Odesa, dan satu orang di Lviv serta Zaporizhzhia.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah
Jalil