Moskow, Aktual.com – Raksasa produsen gas Rusia Gazprom pada Rabu (15/6) mengumumkan mereka akan mematikan mesin turbin lain pada saluran pipa gas alam Nord Stream 1, sehingga mengurangi secara signifikan jumlah pengiriman gas ke Eropa.

Gazprom memutuskan untuk menghentikan operasional mesin kedua di stasiun kompresor Portovaya karena kondisi teknisnya, kata perusahaan itu di Telegram.

Hal itu menurutnya terjadi akibat produsen mesin turbin gas Jerman, Siemens, gagal menyediakan layanan perbaikan tepat waktu.

Output harian stasiun kompresor Portovaya mulai Kamis (16/6) pukul 01.30 Waktu Moskow atau 05.30 WIB tidak akan lebih dari 67 juta meter kubik, merosot tajam dari 100 juta meter kubik, jelas Gazprom.

Dengan alasan yang sama, Gazprom pada Selasa (14/6) mengatakan jumlah pasokan gas via pipa Nord Stream 1 akan dipangkas dari 167 juta meter kubik per hari menjadi 100 juta meter kubik.

Saluran pipa Nord Stream 1, selesai dibangun pada 2011, menghubungkan Kota Vyborg di Rusia barat laut dengan Jerman melalui dasar laut Baltik.

Untuk mengurangi kelebihan beban, saluran pipa Nord Stream 2 dibangun dan rampung pada 2021.

Namun operasional saluran itu telah dihentikan sejak Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada Februari lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
As'ad Syamsul Abidin