Asap hitam membubung ke udara setelah serangan udara dari koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan militan Negara Islam di sebuah desa di bagian timur Mosul, Irak, Minggu (29/5). ANTARA FOTO/REUTERS/Azad Lashkari/djo/16

Rusia, Aktual.com – Wakil utusan Rusia untuk PBB Vladimir Safronkov mengecam serangan yang dilancarkan Amerika Serikat di Suriah pada Jumat (7/4).

Dia menggambarkan serangan itu sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari banyaknya korban yang jatuh di kalangan penduduk yang damai di Irak dan Suriah akibat aksi-aksi unilateral.

Seperti yang dilansir Reuters, Sabtu (8/4) Safronkov mengatakan, konsekuensi serangan tersebut bisa memunculkan konsekuensi yang sangat serius bagi stabilitas kawasan dan internasional.

Amerika Serikat menembakkan peluru kendali dari dua kapal perusaknya di Laut Tengah ke sebuah pangkalan, yang dikatakan Presiden AS Donald Trump sebagai tempat serangan senjata kimia maut dilancarkan pada Selasa.

Washington mengatakan pemerintah Suriah adalah pihak yang melakukan serangan gas beracun tersebut di kota Khan Sheikhoun di provinsi Idlib yang dikuasai para pemberontak.

Atas serangan itu, setidaknya menewaskan 70 orang, yang sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, termasuk anak-anak. Komando angkatan darat Suriah telah membantah bertanggung jawab atas serangan.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pencemaran gas itu merupakan dampak dari kebocoran gudang senjata kimia milik pemberontak yang terkena serangan udara pemerintah Suriah.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu