anak-anak korban serangan gas di Suriah

Jakarta, Aktual.com – Israel menuduh Pemerintahan Presiden Suriah Bashar al Assad menjadi pelaku utama dibalik penyerangan senjata kimia di Idlib, Suriah. Atas kejadian ini Presiden Rusia Vladimir Putin tidak terima atas tuduhan yang dilayangkan ke Pemerintahan Assad.

Dilansir dari Reuters, Jumat (7/4), Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan dalam sebuah pernyataan, Putin dan Netanyahu menyatakan untuk bekerja sama untuk upaya internasional untuk mengatasi terorisme.

“Secara khusus, Putin menegaskan bahwa dia tidak dapat terima Israel membuat tuduhan tidak berdasar terhadap siapa pun tanpa melakukan penyelidikan rinci dan berbobot,” tambah Kremlin.

Putin tidak terima saat Netanyahu memberikan komentar sangat pedas soal serangan senjata kimia di Idlib, Suriah pada Selasa lalu (4/4).

“Tidak ada, tidak ada, tidak ada alasan apapun untuk serangan yang disengaja terhadap warga sipil dan anak-anak, terutama dengan senjata kimia yang kejam dan dilarang,” ujar Putin.

Serangan senjata kimia di Idlib, Suriah pada Selasa lalu (7/4) telah menewaskan 72 orang termasuk 11 anak-anak.

Pada Kamis lalu (6/4), Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa dia yakin pasukan Pemerintahan Suriah yang menjadi dalang di serangan senjata kimia tersebut.

”Dua serangan senjata kimia pembunuh warga sipil di Wilayah Idlib di Suriah dan di rumah sakit setempat dilakukan atas perintah langsung dan direncanakan Presiden Suriah Bashar al-Assad, dengan pesawat Suriah. Saya mengatakan ini dengan 100 persen kepastian,” kata Lieberman.

Atas hal ini, Menteri Pertahanan Rusia mengatakan, serangan udara tersebut dilakukan di Khan Sheikhoun dan mengenai pabrik bahan kimia milik para teroris yabg sebelumnya digunakan untuk di Irak dan kota Aleppo, Suriah.

Pewarta : Agustina Permatasari

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs