Jakarta, Aktual.co — Sebanyak lima mahasiswa Mesir dipindahkan ke pengadilan militer atas tuduhan kerusuhan di universitas.
“Pengadilan pidana Kairo menstransfer mahasiswa itu setelah memutuskan bahwa tuduhan kerusuhan, milik kelompok ‘teroris’ dan pembakaran, berada di luar kekuasaanya,” kata sumber di pengadilan.
Kelima mahasiswa itu ditangkap pada bulan Januari dan dituduh melakukan pembakaran terhadap beberapa bagian di fakultas teknik di Al Azhar, salah satu universitas Islam tertua di dunia.
Mesir memperluas yurisdiksi pengadilan militer akhir bulan lalu untuk mengadili warga sipil yang dituduh menyerang fasilitas negara atau memblokir jalan.
Hal ini dilakukan setelah beberapa serangan terburuk terhadap pasukan keamanan, sejak menggulingkan Presiden Mohammed Moursi dari Ikhwanul Muslimin tahun lalu.
Tindakan ini dipandang kritikus sebagai tindakan keras lain terkait perbedaan pendapat dengan pemerintah, yang telah memenjarakan ribuan anggota Ikhwanul Muslimin dan aktivis lain yang masuk dalam target.
Sidang militer terhadap warga sipil merupakan isu kontroversial di Mesir, di mana angkatan bersenjata memainkan peran di bidang politik dan ekonomi.
Artikel ini ditulis oleh: