Jakarta, Aktual.com — Hingga saat ini, Rumah Susun Jatinegara Barat milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih sepi penghuni. Biaya sewa yang murah dan serta fasilitas wah ala apartemen tidak membuat warga korban gusuran tertarik mendiaminya.

Menanggapi sepinya peminat rusun, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan ada salah persepsi dari warga soal ganti rugi rumah tinggal ke rusun milik pemprov.

“Warga bakal masuk. Selama ini kejadian belum mau masuk karena berharap dapat ganti uang. Mereka ini mau duit, rusun juga mau,” kata Ahok di Balai Kota, Kamis (6/8).

“Logikanya begini: ini tanah negara kamu dudukin, kamu ga ada surat. Ya udah kami kasih kamu rumah,” sambungnya.

Kekhawatiran warga gusuran untuk menempati rusun milik Pemprov karena statusnya hanya sebagai penyewa, bukan pemilik, dianggap Ahok sebagai ketakutan yang berlebihan.

“Jadi gini dah, kamu gag punya rumah nih, ada orang nawari, gue kasi kamu rumah boleh tinggal tujuh turunan silakan asal kamu gak sewakan itu ke orang lain,” kata Ahok menjamin.

Jadi kata Ahok, tawaran tinggal sampai tujuh turunan sama saja dengan memberikan rumah kepada warga gusuran.”Bedanya kamu gag bisa jual lagi atau sewakan ke pihak ketiga,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid